Pengenalan GPS (Global Positioning System)

Pengertian
GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi yang berbasis satelit yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (Navigational Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). Sebetulnya GPS (Global Positioning System) adalah kumpulan dari 27 satelit yang terdiri dari 24 satelit aktif dan 3 satelit tambahan sebagai backup yang pertama kali dikembangkan sekitar tahun 70-an oleh pihak militer Amerika Serikat melalui Departemen Pertahanan USA untuk kebutuhan kepentingan navigasi militer. Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit.
Sistem GPS yang nama aslinya NAVSTAR GPS (Navigational Satellite Timing and Ranging Global Positioning System) mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol dan penerima / pengguna.
- Satelit : bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh statiun-statiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu berektelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic di satelit) dan memancarkan sinyal serta informasi secara kontinyu ke pesawat (receiver) dari pengguna.
- Pengontrol : Pengontrol bertugas untuk mengendalikan dan mengontorol satelit dari bumi baik untuk mengecek kesahatan satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit.
- Penerima : Penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan posisi (posisi dari tiga dimensi yaitu koordinat di bumi plus ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna.

Tipe Alat GPS
Ada tiga macam yaitu tipe Navigasi, tipe Geodesi single frekuensi dan tipe Geodetic :
- GPS Navigasi biasanya memiliki tingkat kesalahan dibawah 10 m (rata-rata GPS tipe ini memiliki kesalahan 3 sampai dengan 6 meter). Yang termasuk receiver tipe NAVIGASI antara lain : Trimble Ensign, Trimble Pathfinder, Garmin, Sony dan lain sebagainya.
- GPS Geodesi single frekuensi biasanya digunakan untuk pemetaan, tingkat kesalahan dibawah 1 m
- GPS tipe Geodetik dual frekuensi memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan tingkat kesalahannya di bawah 1 cm. GPS Geodesi dual frekuensi digunakan untuk mengukur pergerakan tanah. Yang termasuk receiver tipe GEODETIC antara lain : Topcon, Leica, astech, Trimble seri 4000 dan lain-lain.
Ketelitian Posisi dengan Menggunakan GPS
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu ada “faktor kesalahan‟, yang lebih dikenal dengan “tingkat akurasi‟. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin tepat.

Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan baik, maka ketika menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan luas langit yang dapat dilihat.
Ketika alat berada disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh lebih rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh lebih banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan berharap dapat menggunakan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit yaitu:
- Kondisi geografis. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
- Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
- Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
- Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
- Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
- Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
- Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.